Rahasia `Kulkas Ajaib` Siswi Palembang Penakluk Amerika
Kebanyakan bahan yang digunakan untuk kulkas ini adalah barang-barang dari limbah.
Dream - Ide brilian siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan membuat takjub banyak orang. Termasuk dunia internasional.
Keduanya berhasil mengharumkan nama bangsa di pentas dunia, setelah karya ilmiah mereka kulkas tanpa listrik atau Green Refrigerant Box, merebut perhatian para juri Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat, dan menang dalam lomba tersebut.
Mereka adalah Muhtaza Azziya Safiq (Moza) dan Anjani Rahma Putri (Jani). Ide karya ilmiah ini didapat Moza dan Jani dari hasil kunjungan ke petani-petani buah dan pasar-pasar di daerah asalnya.
Moza menuturkan potensi buah-buahan di daerahnya cukup besar tetapi para petani menjual buah-buahan yang busuk di pasar, lantaran karena kendala jarak yang jauh, sarana transportasi minim dan tidak adanya pasokan listrik.
Dari situlah muncul sebuah ide membuat kulkas tanpa listrik untuk membantu mereka, kata siswi kelas XII SMA Negeri 2 Sekayu Sumsel itu.
"Kebanyakan bahan yang kami gunakan untuk kulkas ini adalah barang-barang dari limbah. Pompanya hanya botol bekas, ini kami modifikasi sendiri."
Cara kerja kulkas ini menggunakan kayu gelam yang merupakan solusi alternatif pendingin untuk buah dan sayuran.
Green Refrigerant Box dapat bekerja selama 2 jam 20 menit dan mampu meningkatkan suhu semula 28 derajat celcius menjadi 5,5 derajat celcius. Karya inovatif ini merupakan satu dari 435 karya yang diujikan oleh Intel Foundation.
Keduanya pun berencana membuat alat yang sama khusus ikan. "Sekarang ini masih terbatas untuk buah dan sayuran, tapi kami akan kembangkan lagi untuk vaksin dan ikan. Tapi suhunyanggak bisa 5,5, harus nol," ujarnya.
Atas prestasi keduanya pemeritah melelui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan beasiswa unggulan penuh untuk menempuh jalur pendidikan kampus di luar negeri.
Kebutuhan keduanya selama kuliah akan ditanggung Kemendikbud di Universitas yang menjadi tujuan pelajar itu.
Saat ini keduanya tengah mendaftar di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika Serikat. Jika keduanya diterima maka Kemendikbud akan mendukung penuh biaya pendidikan pelajar tersebut.
"Saya ikut mengapresiasi hal ini dan mudah-mudahan kita dapat mendukung terus melalui program beasiswa, riset, dan lain-lain," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan dikutip Dream.co.id dari laman Kemdiknas.go.id, Senin kemarin.
Anies mengatakan filosofi yang dilakukan oleh anak-anak ini sudah benar. Mereka melihat masalah lalu menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah," katanya
Ia tak lupa berpesan supaya keduanya terus menuntut ilmu dan sepulangnya ke Tanah Air ilmu yang didapat diabdikan. Anies juga menjanjikan karya ilmiah dua siswi tersebut akan dipatenkan. (Ism)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment